Para pelaku manufaktur atau pabrik tentunya tidak meremehkan terkait kebutuhan penyimpanan barang atau hal yang berkaitan dengan pergudangan. Barang berkualitas akan retan rusak jika tidak diikuti manajemen penyusunan produk hasil produksi yang tepat.

Kadang kala, khususnya barang-barang tertentu, pelaku manufaktur kurang peduli akan tata kelola ruang hingga penyusunan barang. Alhasil, kualitas barang menurun atau rusak karena terjatuh atau terkontaminasi zat lain.

Sementara, palet merupakan salah satu barang yang sering dijumpai di hampir semua jenis pergudangan atau bahkan di lingkungan manufaktur atau pabrik itu sendiri. Palet adalah material handling dalam pergudangan yang berfungsi sebagai alas sehingga memudahkan di dalam pemindahan menggunakan forklift atau pun handlift.

Umumnya palet berbentuk persegi empat dengan rongga di bawahnya yang berfungsi sebagai tempat masuknya garpu dari forklift, agar mudah untuk diangkat dan dipindahkan. Palet bisa terbuat dari bahan kayu, plastik ataupun plywood.

Perlu dicatat, pemilihan bahan baku palet sejatinya disesuaikan dengan bobot atau jenis produk. Hal tersebut dikarenakan palet sangat mempengaruhi tingkat kestabilan. Bentuk palet yang sesuai dengan kondisi barang produksi, akan dapat diandalkan terutama disaat ditumpuk bertingkat-tingkat ke atas.

Keberadaan palet sangat vital dalam aktivitas manufaktur dan pengiriman. Khusus untuk manufaktur dengan aktivitas ekspor, disarankan menggunakan palet berbahan plywood karena lebih ramah lingkungan dan antirayap.

Penyusunan Palet atau Penyusunan Barang di Rak Penyimpanan (Racking)

Meski memiliki peran vital, penyusunan barang yang salah atau operator pemindahan barang atau kru gudang yang asal dalam penempatan produk akan menghilangkan faedah keberadaan palet. Penyusunan palet atau barang yang tidak benar dapat mengakibatkan jatuhnya barang dan mencederai pekerja. Banyak kasus kecelakaan di gudang yang disebabkan jatuh atau robohnya tumpukan palet.

Mengutip data yang diteliti Bureau of Labor Statistics, tercatat lebih dari tiga juta kecelakaan terjadi di tempat kerja setiap tahunnya. Di antara insiden tersebut terjadi di area gudang.

Bahkan, sektor pergudangan dan transportasi memiliki tingkat kecelakaan dengan cedera fatal tertinggi dibanding sektor lainnya. Untuk itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyusun barang hasil produksi menggunakan palet:

1. Jangan menggunakan palet yang sudah rusak atau rapuh
Usahakan tidak menggunakan palet bekas atau daur ulang. Tidak ada manfaat ekonomis membeli palet bekas yang harga lebih murah (dibanding baru), namun mengancam keselamatan dan kualitas barang.

2. Jangan menyimpan barang dengan beban berlebih di atas palet
Tidak ada salahnya memiliki palet dengan rasio lebih banyak untuk menghindari penumpukan barang yang berlebih. Jangan berjudi dengan risiko rusaknya produk.

3. Simpan palet yang tidak dipakai di tempat khusus dengan jarak jauh dari rak penyimpanan
Tata kelola pergudangan yang baik adalah memberikan keistimewaan ruang untuk penyimpanan palet. Kelak, operator akan mudah bergerak menggunakan forklift baik saat mengangkut palet kosong ataupun dengan tumpangan produk hasil produksi.

4. Palet atau barang harus diletakkan di permukaan yang datar
Pada poin ini, palet berbahan plywood sangat unggul dibanding lainnya. Mengingat, kerataan permukaan plywood lebih pasti dan tidak dimiliki kayu.

5. Tempatkan barang yang lebih berat di posisi paling bawah atau menengah pada rak
Berilah kode atau keterangan barang atau bobot produk pada kemasan pembungkusnya. Hal tersebut sangat membantu operator, khususnya pekerja baru, yang belum sempat mengenali produk secara menyeluruh.

6. Jangan gunakan tumpukan palet atau palet pada forklift sebagai akses untuk bekerja di ketinggian atau sebagai platform bekerja
Sejatinya, palet atau tumpukan barang di atasnya bukanlah alat bantu ketinggian seperti halnya tangga. Mungkin saja bobot operator atau pekerja masih dapat ditampung, namun kesalahan melangkah atau salah menginjakkan kaki dapat merusak kemasan. Selain dapat berpotensi merusak produk juga dibayangi kekhawatiran terjatuh.

7. Bila menggunakan sistem racking, dapat dipasang jaring di belakang rak atau pagar pengaman agar dapat menghindari benda jatuh
Bagi manufaktur yang mengutamakan keamanan barang, investasi untuk pemasangan jaring sangatlah cocok. Terlebih jika barang yang dihasilkan mudah pecah.

8. Gunakan sistem racking yang cocok terutama untuk penggunaan palet
Faktor ekonomis atau menghemat pengeluaran tidak selamanya berbanding lurus. Sistem racking dan jenis palet dapat diukur dari produsen yang baik. Ada harga ada rupa, produsen yang mengerti akan kekuatan racking dan palet sudah pasti tidak mengerjakannya dengan biaya yang murah.

9. Susun palet atau barang dengan rapi dan aman
Tidak ada pengecualian untuk hal yang satu ini. Penyusunan atau penyimpanan barang tidak boleh asal dikerjakan. Dibutuhkan monitoring intensif untuk mengawasi kinerja operator untuk menciptakan susunan barang di atas palet yang rapi dan aman.

10. Lakukan pemeriksaan pada rak secara berkala oleh orang yang kompeten
Tidak ada salahnya menyekolahkan atau melatih kru gudang agar jeli melihat kondisi rak dan palet yang digunakan. Langkah tersebut penting dan murah jika dibandingkan dengan insiden yang akan terjadi.

11. Jangan memanjat rak penyimpanan atau palet yang tersusun untuk menghindari risiko terjatuh
Kedewasaan, profesionalitas, dan pengalaman dibutuhkan. Sediakan alat bantu ketinggian untuk mengecek, merapikan, mengambil, atau menyusunan barang yang sulit dijangkau.

12. Gunakan Alat Pelindung Diri (APD) pendukung seperti safety helmet, sarung tangan, sepatu safety saat bekerja di area penyimpanan
Mereka yang lalai atau meremehkan standar keamanan sangat berpotensi tertimpa kecelakaan. Pepatah mengatakan, sedia payung sebelum hujan, maka tidak ada salahnya menggunakan APD selama berada di area pergudangan atau penyimpanan meskipun hanya berdiri atau berjalan biasa.